Pages

Selasa, 10 April 2012

Lirik Lagu Rumor


Butiran Debu  Lyrics

By : Rumor

 

Namaku cinta ketika kita bersama
Berbagi rasa untuk selamanya
Namaku cinta ketika kita bersama
Berbagi rasa sepanjang usia
 
Hingga tiba saatnya aku pun melihat
Cintaku yang khianat, cintaku berkhianat

Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
Aku tenggelam dalam lautan luka dalam
Aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang
Aku tanpamu butiran debu

Namaku cinta ketika kita bersama
Berbagi rasa untuk selamanya
Namaku cinta ketika kita bersama
Berbagi rasa sepanjang usia

Hingga tiba saatnya aku pun melihat
Cintaku yang khianat, cintaku berkhianat ooh
Menepi menepilah menjauh
Semua yang terjadi di antara kita ooh

Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
Aku tenggelam dalam lautan luka dalam
Aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang
Aku tanpamu butiran debu

(aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
Aku tenggelam dalam lautan) dalam luka dalam
Aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang
Aku tanpamu butiran debu, aku tanpamu butiran debu
Aku tanpamu butiran debu, aku tanpamu butiran debu


Rumor pendatang baru di dunia industri musik


Senin, 09 April 2012

Universitas Gajah Mada Yogyakarta


zonapetualang.wordpress.com
Salah satu impian terbesarku adalah bisa menggenakan jas almamater Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Yah, salah satu Universitas ternama di Indonesia itu, telah membuatku untuk mempunyai keingginan besar untuk mampu melanjutkan kuliah di fakultas kedokterannya. Entah kenapa aku bisa tergila-gila dengan kampus itu. UGM itu biasa orang-orang menyebutnya, telah berhasil menghipnotisku untuk cintaaaaaaa sekali padanya. Tak bisa aku bayangkan bagaimana rasanya bisa menggenakan jas almamater UGM dengan symbol universitas tersebut didadaku. Pasti sungguh luar biasa rasanya.


Sungguh luar biasa dahsyatnya daya tarik jas itu.
Dengan symbol UGM disebelah kanannya
menambah betapa istimewanya jas tersebut.

Masih tergambar jelas dibenakku, saat pertama kali UGM membuatku jatuh cinta padanya. Saat itu hari telah larut, sekitar pukul 9 malam, bertempat di kamar mandi rumah budheku yang biasa dipanggil budhe Sumi. Aku menemani kakak sepupuku yang tidak lain dia adalah anak dari budhe Sumi, namanya Ika. Dia salah satu mahasiswi fakultas kedokteran di Universitas Gajah Mada tersebut. Aku menemaninya mencuci pakaian saat itu, sambil sedikit bercerita tentang aktifitasnya dikampus, dia juga bercerita tentang dunia kedokteran dan tentang UGM. Betapa kagumnya aku mendengar cerita dari mbak Ika.

Mbak Ika telah bisa menanamkan cita-cita besar dalam diri seorang gadis kecil yang saat itu masih berusia sekitar 8 tahun dan masih kelas 3 SD. Saat itu aku masih sangat belia, tapi aku merasa mbak Ika seperti mengajakku untuk menatap dunia yang nyata. Hampir tiga jam lebih aku asik bercerita dengannya, aku merasa waktu itu tak cukup, masih banyak yang inggin aku tanyakan padanya. Yah, apa boleh buat karena waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam dan seperti harga mati, anak-anak kecil diseluruh dunia pasti diharuskan untuk tidur. Tak seperti orang dewasa, kadang mereka masih terjaga pukul segitu.

Setelah aku mendengarkan cerita mbak Ika dan pengalamannya belajar tentang dunia kedokteran. Secara tidak langsung, dia seperti memberiku keyakinan agar aku harus meraih mimpiku menjadi seorang dokter di Universitas Gajah Mada itu. Aku mempunyai mimpi menjadi seorang dokter sejak aku masih TK. Mungkin banyak orang heran, masak sih masih TK udah punya pemikiran begitu. Yah, tapi ini kenyataanya, saat aku masih TK tanpa bimbingan siapapun setiap kali aku ditanya tentang cita-citaku, aku selau menjawab kalau aku ingin menjadi dokter.
contoh stetoskop
Alasan terbesar aku ingin sekali menjadi dokter bukan karena dokter itu pekerjaan yang mapan, baik dalam hal materi, jabatan dan pandangan social dimasyarakat. Aku tau itu, tapi, itu bukan alasan yang mendasari keinginanku. Aku ingin menjadi dokter agar aku mampu membantu mereka-mereka yang kurang mampu untuk mendapatkan penanganan medis yang layak dan sangat baik. Aku ingin membagi ilmuku, menerapkan ilmuku dan membantu tanpa meminta sepeser pun dari saku mereka. Aku Cuma ingin membantu. Itu alasanku saat aku di tanya oleh salah satu saudara dari Papi dan aku masih SD waktu itu. Aku baru tau bahwa gaji seorang dokter itu besar saat aku baru menginjak SMA. Selama itu aku belum tau, baik besar atau kecilnya gaji seorang dokter aku tak peduli.

Sering aku prihatin melihat para pasien yang terlantar di rumah sakit karena mereka tak punya biaya dan pihak rumah sakit tak bisa membantunya karena keterbatasan ekonomi mereka. Miris rasanya saat melihat seperti itu. Yah, walaupun aku tau itu sudah prosedur dan apa jadinya bila para pasien tidak membayar dan siapa yang akan menggaji para dokter dan perawat di rumah sakit?. Oleh karena itu, aku ingin membantu mereka-mereka yang memang membutuhkan bantuan.

Kalian tau? Banyak teman-temanku bahkan beberapa dosen yang aku kenal menyarankanku untuk mengambil kedokteran di universitas yang lain. Entah kenapa saran mereka seperti tak aku gubris. UGM benar-benar telah menutup jalan pikiranku. Kekagumanku padanya tak akan pernah habis dan sirna sampai kapanpun. Walaupun jika akhirnya takdir berkata lain, Aku akan tetap menggantungkan cita-citaku untuk menjadi salah satu mahasiswi lulusan fakultas kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta (UGM). Aku akan tetap bermimpi bisa menggenakan jas almamaternya. Itu impian terbesar aku sampai kapanpun.
Lambang UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA

Oh, iya aku juga ingin bercerita sedikit tantang sejarah Universitas yang telah membuatku tergila-gila itu. Cerita sejarahnya, makna simbolnya semakin membuatku terkagum-kagum dengan Universitas yang terletak di jalan ……… itu.