![]() | |
| zonapetualang.wordpress.com |
Sungguh luar biasa
dahsyatnya daya tarik jas itu.
Dengan symbol UGM
disebelah kanannya
menambah betapa istimewanya jas tersebut.
Masih tergambar jelas dibenakku, saat pertama kali UGM membuatku jatuh cinta padanya. Saat itu hari telah larut, sekitar pukul 9 malam, bertempat di kamar mandi rumah budheku yang biasa dipanggil budhe Sumi. Aku menemani kakak sepupuku yang tidak lain dia adalah anak dari budhe Sumi, namanya Ika. Dia salah satu mahasiswi fakultas kedokteran di Universitas Gajah Mada tersebut. Aku menemaninya mencuci pakaian saat itu, sambil sedikit bercerita tentang aktifitasnya dikampus, dia juga bercerita tentang dunia kedokteran dan tentang UGM. Betapa kagumnya aku mendengar cerita dari mbak Ika.
Mbak Ika telah bisa menanamkan cita-cita besar
dalam diri seorang gadis kecil yang saat itu masih berusia sekitar 8 tahun dan
masih kelas 3 SD. Saat itu aku masih sangat belia, tapi aku merasa mbak Ika
seperti mengajakku untuk menatap dunia yang nyata. Hampir tiga jam lebih aku
asik bercerita dengannya, aku merasa waktu itu tak cukup, masih banyak yang
inggin aku tanyakan padanya. Yah, apa boleh buat karena waktu sudah menunjukkan
pukul 12 malam dan seperti harga mati, anak-anak kecil diseluruh dunia pasti
diharuskan untuk tidur. Tak seperti orang dewasa, kadang mereka masih terjaga
pukul segitu.Setelah aku mendengarkan cerita mbak Ika dan pengalamannya belajar tentang dunia kedokteran. Secara tidak langsung, dia seperti memberiku keyakinan agar aku harus meraih mimpiku menjadi seorang dokter di Universitas Gajah Mada itu. Aku mempunyai mimpi menjadi seorang dokter sejak aku masih TK. Mungkin banyak orang heran, masak sih masih TK udah punya pemikiran begitu. Yah, tapi ini kenyataanya, saat aku masih TK tanpa bimbingan siapapun setiap kali aku ditanya tentang cita-citaku, aku selau menjawab kalau aku ingin menjadi dokter.
![]() |
| contoh stetoskop |
Sering aku prihatin melihat para pasien yang terlantar di rumah sakit karena mereka tak punya biaya dan pihak rumah sakit tak bisa membantunya karena keterbatasan ekonomi mereka. Miris rasanya saat melihat seperti itu. Yah, walaupun aku tau itu sudah prosedur dan apa jadinya bila para pasien tidak membayar dan siapa yang akan menggaji para dokter dan perawat di rumah sakit?. Oleh karena itu, aku ingin membantu mereka-mereka yang memang membutuhkan bantuan.
Kalian tau? Banyak teman-temanku bahkan beberapa dosen yang aku kenal menyarankanku untuk mengambil kedokteran di universitas yang lain. Entah kenapa saran mereka seperti tak aku gubris. UGM benar-benar telah menutup jalan pikiranku. Kekagumanku padanya tak akan pernah habis dan sirna sampai kapanpun. Walaupun jika akhirnya takdir berkata lain, Aku akan tetap menggantungkan cita-citaku untuk menjadi salah satu mahasiswi lulusan fakultas kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta (UGM). Aku akan tetap bermimpi bisa menggenakan jas almamaternya. Itu impian terbesar aku sampai kapanpun.




Tidak ada komentar:
Posting Komentar